Sabtu, 14 November 2015

Sistem Informasi Berbasis Komputer

Computer Based Information System (CBIS)
Computer Based Information System (CBIS) atau dalam bahasa Indonesia berarti sistem informasi berbasis komputer merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem-manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras, perangkat lunak, database,dan prosedur yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung kegiatan organisasi.

Komponen CBIS
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski ada beberapa komponen-komponen system informasi yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block):
•Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
•Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
•Blok Keluaran
Produk yang dihasilkan dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang baik serta bermanfaat dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen semua pemakai sistem.
•Blok Teknologi
Teknologi merupakan sebuah tool-box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
•Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan untuk mengakses atau memanipulasinya digunakan perangkat lunak yang disebut dengan DBMS (Database Management Systems). Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Perlu dilakukan pengorganisasian terhadap basis data yang ada agar informasi yang dihasilkannya baik dan efisiensi kapasitas penyimpanannya.
•Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan yang terjadi di dalam sistem, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Sehingga beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun dapat langsung segera diperbaiki jika seandainya hal-hal yang disebutkan diatas terjadi.

Sistem Informasi Berbasis Komputer
•SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Wahyono & Pujiatmoko (2008) kumpulan dari sumber daya, baik manusia, peralatan, dan teknologi yang dirancang dan digunakan untuk mengubah data-data ekonomi ke dalam informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
•SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen menurut McLeod & Schell (2008) adalah suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa.
•SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
Menurut Bonczek, dkk (dalam Nofriansyah, 2014) sistem pendukung keputusan adalah sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi antar pengguna dan komponen sistem pendukung keputusan lain), sistem pengetahuan (respositori pengetahuan domain maslaah yang ada pada sistem pendukung keputusan atau sebagai data atau sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan maslaah (hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).
•OTOMATISASI KANTOR
Otomatisasi kantor menurut McLeod & Schell (2008) adalah penerapan otomatisasi, seperti teknologi komputer, pada pekerjaan kantor seperti email, penanggalan elektronik, konferensi video, dan desktop publishing. Otomatisasi kantor meliputi seluruh sistem elektronik formal maupun informal yang terutama berhubungan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
•SISTEM PAKAR
Menurut Kusrini (2008) sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sistem pakar memecahkan masalah yang biasnaya hanya bisa dipecahkan oleh seorang pakar, dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusannya maupun hasil keputusan yang diperoleh. Sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, dimana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar. Sedangkan mesin inferensi merupakan otak dari aplikasi sistem pakar, yaitu bagian yang menuntun pengguna untuk memasukkan fakta sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Mesin referensi ini melakukan tugasnya berdasarkan para pengetahuan yang ada dalam basis pengetahuan.



DAFTAR PUSTAKA

Kusrini. (2008). Aplikasi sistem pakar menentukan factor kepastian pengguna dengan metode kuantifikasi pertanyaan. Yogyakarta : ANDI

Marimin, Tanjung, H., & Prabowo, H. (2006). Sistem informasi manajemen sumber daya manusia. Bogor: Grasindo.

Nofriansyah, D. (2014). Konsep data mining vs sistem pendukung keputusan. Sleman : Deepublish

Schell, G. P., & McLeod, R. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Stair, R. M., & Reynolds, G. W. (2014). Principle of information systems twelfth edition. Boston : Cengage Learning

Wahyono, T., & Pujiatmoko, L. (2008). Pengembangan aplikasi akuntansi berbasis microsoft visual basic.net. Jakarta : PT Elex Media Komputindo